KENALI JENIS SISTEM PEMILU DI DUNIA

Pemilihan Umum ialah mekanisme memilih pemimpin-pemimpin ang akan menduduki jabatan politik strategis tertentu didalam lembaga-lembaga politik formal, yakni lembaga eksekutif dan lembaga legislatif di tingkat pusat maupun daerah. 

Fungsi Pemilu

Pemilihan umum atau disebut Pemilu berfungsi sebagai alat atau mekanisme rakyat sebuah negara atau wilayah untuk memilih pemimpin serta berfungsi sebagai cara pengambilan keputusan tentang siapa yang akan memerintah warga negara. 

Perubahan sistem pemilihan umum di sebuah negara diwarnai dengan berkembangnya negara tersebut, sehingga menuai beberapa faktor terjadinya perubahan ada 3 bagian :

• Partai politik sebagai aktor yang memiliki kepentingan yang berusaha untuk memaksimalkan perolehan kursi mereka
• Pengakuan kelembagaan yang membentuk desain pelembagaan pemilu
• Peran budaya, sejarah, dan konteks geografi

Jenis-jenis Sistem Pemilu

Adapun jenis-jenis sistem pemilu di dunia ada 5 jenis yakni:

1. Plural itu System atau biasa dikenal dengan first-past-the-post (FPTP) adalah sistem pemilu yang sederhana karena seorang kandidat perlu memiliki suara yang lebih banyak daripada penantangnya yang lain. Contoh : Pemilu Presiden di Amerika Serikat, anggota dari electoral college dipilih didalam tiap negara bagian dengan dasar winner-takes-all  yang berarti partai politik yang mendapatkan jumlah suara tertinggi maka partai politik itu mendapatkan semua suara dari negara bagian itu di dalam electoral college.
2. Majority System adalah sistem yang lebih kompleks daripada sistem plurality. Bahwa dalam sistem Majority disyaratkan bahwa ada mayoritas dengan spesifikasi tertentu yang hal itu kemudian membuka kemungkinan tidak ada calon yang menang langsung ketika di satu putaran. 
3. Proportional System atau sistem proporsional yang biasa digunakan hanya pada wilayah yang bertingkat dan banyak, sehingga tidak mungkin mendistribusikan satu kursi diantara banyak partai politik, kecuali pada basis kronologis. 
4. Mixed System adalah secara teknis memang tidak mudah namun sangat mungkin untuk menggabungkan sistem pemilu berbeda secara bersama-sama dengan tujuan menggabung sistem. 

Referensi :

Ikhsan Darmawan, mengenal Ilmu Politik, Kompas, Jakarta, 2015